Selasa, 26 Oktober 2010

KEMANAKAH MBAH MARIJAN?????

SELASA, 26 OKTOBER 2010 | 22:44 WITA
KALIURANG, TRIBUN-TIMUR.COM - Nasib juru kunci Gunung Merapi yakni Mbah Maridjan hingga kini belum diketahui. Dua tim SAR dikerahkan untuk mencari sekaligus mengevakuasi Mbah Maridijan yang tinggal di Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman.
Dari pantauan Tribunnews.com, dua tim SAR menggunakan mobil offroad dikerahkan untuk menjemput Mbah Maridjan. Selain itu, Tim SAR juga akan menjemput satu warga lain yakni Pak Poimin yang tak lain tokoh masyarakat di Desa Kepuhardjo, Cangkringan, Sleman.
Informasi yang dikumpulkan Tribunnews.com,sebelum terjadi letusan Gunung Merapi pada pukul 17.02 WIB, sebenarnya sudah dilakukan evakuasi. Satu jam sebelum meletus, sirine telah dibunyikan dan warga berduyun-duyun meninggalkan kampung.
Namun Mbah Marijan dan Pak Poimin, menurut warga tetap bertahan di desanya yang jaraknya sekitar 3 kilometer dari puncak Merapi.
Kepala BPPTK Subandriyo mengatakan, letusan Gunung Merapi terjadi tepat pukul 17.02 WIB. Saat letusan terjadi, Merapi juga menyemburkan awan panas berikut material panas berupa kerikil dan debu panas.
Puluhan orang kini mengalami luka akibat melepuh dan sesak napas. Satu orang bayi berumur 2 bulan tewas karena sesak napas akibat menghirup abu vulkanik dari letusan Gunung Merapi


"Rumah Mbah Mardijan terbakar," kata sesepuh Desa Kinahrejo, Mulyono di lokasi pengungsian di Harjobinangun, Sleman, Senin (26/10/2010).

Dia menjelaskan, namun demikian belum bisa dipastikan apakah Mbah Maridjan dan sejumlah wartawan selamat dari awan panas.

"Terakhir kondisi mereka di Masjid Kinahrejo, semoga saja selamat," tambahnya.

Namun diakui Mulyono kondisi di sekitar masjid sudah terbakar. "Di luar panas, semua terbakar, saya tidak tahu persis kondisi yang di sana," tutupnya.







HASIL KOPI PASTE.......JUJUrr

Tidak ada komentar:

Posting Komentar